Bab 28
Aura mengerikan Mason baru sedikit mereda saat Saskia menekan tombol panggilan ke polisi.
Dia tetap diam, berdiri tegap di belakangnya, sosoknya seperti gunung sunyi yang kokoh dan tak tergoyahkan.
Setelah menerima telepon konfirmasi dari polisi, Saskia menoleh, mengangkat dagu, dan mata liciknya kembali bersinar, dibalut senyum ringan yang sengaja ditampilkan.
"Aku bukan orang yang bersalah di sini. Hubunganku dengannya dulu normal, jadi apa yang perlu kusembunyikan?"
Foto-foto mesra itu pun, menurutnya, terjadi dari cinta.
Yang seharusnya dicap memalukan adalah pria yang memanfaatkan cinta masa lalu sebagai senjata.
Mata Mason menampakkan sedikit rasa tertarik pada keberanian dan keteguhan Saskia.
Saskia sempat mengira Mason akan melemparkan komentar sindiran, tapi yang keluar dari mulutnya hanyalah beberapa kata.
"Kamu melakukan hal yang benar."
Suaranya rendah dan tegas, penuh keseriusan.
Saskia tiba-tiba merasa, mungkin bekerja sama dengan pria ini bukanlah hal yang buruk.
Tepat s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda