Bab 20
[Saskia, ini aku.]
Dari seberang telepon terdengar suara pria yang dalam dan berat.
Meski berubah menjadi abu, Saskia pasti bisa mengenali siapa itu.
Dulu, saat mendengar suara itu, dia merasa seperti mendengar alunan musik surgawi yang merdu.
Namun kini, mendengar nada yang sengaja dibuat serendah itu, yang dia rasakan hanyalah rasa jijik.
Tanpa berpikir panjang, dia sudah bersiap menutup telepon.
Namun orang di seberang telepon seolah sudah menduga reaksinya, dan menghela napas pelan.
[Jangan dulu tutup teleponnya. Aku cuma ingin memastikan kamu baik-baik saja, dan ada satu hal yang ingin kuberitahu. Beberapa hari lagi ada pesta Keluarga Juwono di Kota Mandara. Mereka mengirimkan undangan kepadaku, jadi aku akan minta seseorang buatkan satu untukmu.]
Nada Johan terdengar lembut, tapi tetap diselipi sikap sok dermawan yang khas. [Kalau kamu datang, kamu bisa kenal lebih banyak orang, dan ini juga baik untuk masa depanmu. Bukankah kamu selalu ingin mengembangkan usaha sampingan? Saskia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda