Bab 173
Lily menutup ponselnya, lalu mengalihkan tatapannya sebelum bertemu sorot penuh amarah dari Nara.
"Aku sudah menelepon Nona Shita."
Nara mempertajam kritik pada Lily. "Kita semua sudah dewasa. Kalau kamu nggak ingin mengerjakannya, cukup berkata jujur! Tapi, putar balik fakta? Itu benar-benar keterlaluan!"
"Nara, kita sudah bahas ini dan kamu menolak," balas Lily dengan tenang. Meskipun wajahnya terlihat agak jengah, sikap Nara layaknya sosok yang lebih unggul dan berpura-pura mau mendiskusikan masalah ini terasa begitu dibuat-buat.
Sebelumnya, Lily sudah menegaskan, dia tidak ingin menangani proyek Vila Pekan Raya yang berkaitan dengan Shita. Namun, Nara menolak tegas usulan itu. Bukankah itu yang memang terjadi?
"Karena aku nggak setuju, kamu pikir boleh mengarang cerita? Kamu anggap aku dan Nona Shita bodoh, ya?" Nara makin marah, nada suaranya meninggi.
Lily menyadari, dia baru saja mengatakan hal yang salah.
Dia bangkit dengan tenang dan begitu serius saat berkata, "Aku nggak boho

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda