NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 167

Rasanya? Dia sangat muak. Tampaknya, hadir di depan banyak orang dengan identitas Nyonya Muda Febrianto adalah hadiah berharga dari Sandy untuk dirinya. Lily bertanya apakah pria itu cemburu atau tidak, untuk basa-basi belaka. Namun, jawaban Sandy selalu menikam bak belati, mengenai jantungnya, dan membuatnya sangat malu. Sekarang, dia serasa telah kehilangan muka. Mungkin, Sandy belum puas. Dia suka mempermainkan perasaan Lily. Dia mengeluarkan sebuah kartu dari saku dan memberikannya pada wanita itu. "Aku nggak puas dengan penampilan Nyonya Muda Febrianto malam ini. Uang jajannya akan dipotong setengah." "Kamu ..." Tenggorokan Lily serasa tercekik. Tangis mulai memenuhi kedua matanya, tetapi dia berusaha kuat untuk menahannya. "Kalau nggak senang, berhenti kerja dan kembali menjadi Nyonya Lily yang patuh." Sandy meletakkan kartu itu di telapak tangannya. Dia mengucapkan kata-kata ini penuh keseriusan. Entah mengapa, lubuk hati Sandy membatin, dia menginginkan Lily kembali menjadi sos

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.