Bab 12
Pak Ricky berkata dengan nada berat, "Dia menyembunyikan ini darimu karena nggak mau kamu merasa bersalah setelah mengetahuinya. Aku mengerti kekhawatirannya, jadi setelah tahu kebenarannya, aku juga nggak memberi tahu ibumu."
"Stefan, Kinara rela mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanmu, bahkan kehilangan seorang anak, tapi kamu bagaimana?"
"Sebagai seorang laki-laki, kamu pengecut hingga nggak punya keberanian untuk menghadapi dia langsung. Bagaimana aku bisa punya anak sepertimu!"
Mata Bu Liza memanas, suaranya serak. "Ternyata Kinara menanggung begitu banyak penderitaan. Beberapa hari lalu aku malah menyalahkannya karena tak kunjung hamil ... "
Hati Stefan tiba-tiba seperti runtuh, bibirnya gemetar. "Nggak! Aku nggak percaya! Anak itu bukan anakku, mustahil itu anakku!"
Pak Ricky berkata tegas, "Kamu nggak percaya, atau nggak berani percaya bahwa kamu secara nggak langsung sudah membunuh anakmu dan Kinara?"
Wajah Stefan pucat, lama dia tidak menjawab.
Mirana berkata dengan hat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda