Bab 756
"Nggak ... nggak ada."
Sofia menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa karena perkataan Paman Teja barusan?"
Arman bertanya dengan lembut.
Sofia terdiam.
Hati Arman bergetar, ternyata memang karena itu.
"Maaf, Bibi dan Yolanda, aku dan Sofia ingin bicara sebentar. Jadi, kami ingin minta waktu sebentar pada kalian."
Arman meminta maaf.
"Nggak apa-apa, Kak Arman."
"Nggak apa-apa, Arman. Kami akan menunggumu."
Keduanya menjawab secara serempak.
"Hmm."
Arman mengangguk dan buru-buru menarik Sofia ke samping.
Pada titik ini, Sofia menundukkan kepalanya. Dia merasa agak malu untuk menatap Arman.
Sofia merasa dirinya begitu tidak berguna.
Bukan hanya sama sekali tidak bisa membantu, Sofia bahkan juga tidak pernah bisa menyembunyikan emosinya. Dia selalu saja menyusahkan Arman.
"Sofia, apa kamu sedih karena masalah Yolanda?"
Arman bertanya dengan lembut.
Nada bicaranya penuh kelembutan.
"Bukan itu."
Sofia menggelengkan kepalanya.
"Jangan khawatir. Aku dan Yolanda nggak punya hubungan seperti itu. Se

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda