[Kak Arman, apa kamu akan datang ke upacara penghormatan leluhur keluarga Wiratama besok malam?]
Yolanda yang ada di dalam kamarnya tampak kaget saat membaca pesan dari Arman.
[Iya.]
Arman kemudian menjawab: [Nanti aku mau mengenalkan seorang teman padamu.]
[Teman? Laki-laki atau perempuan?]
[Perempuan.]
[Jangan-jangan ... pacarmu yang lain, ya?]
[Hei ... kenapa ada kata yang lain?]
Arman terlihat mengernyit.
Kata-kata Yolanda membuatnya terkesan seperti pria berengsek.
[Apa Marsha juga tahu soal ini?]
Yolanda bertanya.
Pertanyaannya barusan seolah sekaligus menjawab kebingungan Arman sebelumnya.
Karena bisa dibilang kalau sekarang hubungan antara Arman dan Marsha sangat dekat seperti sepasang kekasih.
[Aku belum memberitahunya, tapi dia pasti nggak akan marah juga kalau tahu.]
Arman menjawab.
Sebab Marsha sejak awal tahu soal Sofia.
Beberapa hari lalu saat Arman mendatangi kediaman keluarga Setiadji. Dia juga sudah mengatakan pada Marsha kalau ingin mengajak Sofia tinggal bersama di K