Bab 562
Perubahan situasi yang mendadak ini melampaui reaksi semua orang.
Pada saat ini, Arman pun tidak sempat bereaksi.
Dia melihat Lydia yang perlahan jatuh ke belakang dan darah segar menyembur ke wajahnya.
"Lydia!"
Arman berteriak karena terkejut dan mendekap Lydia dengan tangannya.
Darah segar mengalir dari pelipis Lydia dan langsung membasahi kedua tangan Arman.
Lydia menutup matanya dengan rapat dan telah kehilangan kesadaran sepenuhnya. Dia tidak bisa lagi mendengar suara Arman.
"Kamu nggak boleh mati ... Nggak boleh mati!"
Suara Arman sangat bergetar.
Dia segera mengeluarkan delapan jarum perak dan menusukkannya ke titik akupunktur Lydia untuk menutup lukanya.
Namun, itu hanya menghentikan pendarahannya.
Peluru masih tertanam di dalam kepala Lydia!
"Sialan, kamu belum mati!"
Petugas polisi itu gagal melepaskan tembakan pemungkas dan ekspresi yang sangat ganas terlihat di matanya.
Setelah mengatakan itu, dia mengarahkan ujung pistolnya pada Arman dan hendak menarik pelatuk sekali lagi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda