Bab 545
Tatapan Arman pun langsung bergetar sejenak.
Namun, dia berhasil menyembunyikannya dengan cepat.
Sampai detik ini.
Tidak ada hubungan lagi antara dirinya dengan Sergio.
"Arman, makasih, ya atas penghiburanmu. Sebenarnya, masalah ini sudah lama tertambat di hati Paman. Sekarang, setelah membicarakannya, rasanya lebih lega."
Yanto berterima kasih, dengan tatapan ramah dan penuh kepercayaan kepada Arman.
"Paman, nggak perlu sungkan."
Arman tersenyum dengan rendah hati.
Dia bisa memahami perasaan paman ini sebagai seorang ayah.
Kadang-kadang, ada begitu banyak perkataan di dalam hati, hanya saja tidak mudah untuk diungkapkan, sehingga hanya bisa terkubur di hati yang terdalam.
Akan tetapi, kasih sayang terhadap anak-anaknya adalah tulus dan tak terlihat.
Kali ini, paman tidak ragu-ragu untuk melawan keluarga Frenko demi putrinya, itu adalah sebuah pembuktian yang terbaik.
Pada saat terpikirkan akan hal itu.
Arman tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan Sergio.
Dibandingkan dengan pe

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda