Bab 490
Wah!
Seluruh aula langsung gaduh karena ucapan Arman.
"Anak itu sudah gila, ya?"
"Kok berani dia bicara begitu di depan kepala keluarga Frenko?"
Raut wajah Sergio pun berubah drastis.
Telapak tangannya yang besar sontak mengepal erat.
Anak ini sembrono sekali!
"Anak nggak tahu diri!"
Saiful marah besar, wajahnya sudah merah padam karena emosi.
Dia menatap Arman, lalu berujar dengan suara berat, "Nak, kamu adalah orang pertama yang berani bicara begitu kepada kepala keluarga Frenko."
"Kalau aku nggak memberimu pelajaran di depan semua orang hari ini, mungkin orang-orang juga bakal anggap keluarga Frenko lemah di masa depan."
Setelah mengatakan itu, Saiful hendak memerintahkan orang untuk menangani Arman.
"Ayah, biar aku saja yang selesaikan masalah ini."
Di saat yang sama, Adrian buka suara.
"Kamu yang selesaikan?"
Saiful terkejut.
"Ya, Ayah. Kebetulan, aku punya masalah pribadi sama dia."
Adrian menjawab dengan mata memicing.
"Oke, kalau begitu aku serahkan masalah ini padamu."
Saiful

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda