Bab 445
"Nggak mungkin, 'kan?"
Arman memutar bola matanya.
Arman tidak tahu apa yang Lydia pikirkan saat ini.
Arman hanya berpikir apabila terbongkar, semuanya akan sia-sia, bukan?
"Siapa yang tahu. Biarkan saja. Kita lihat saja nanti. Kamu masih berutang membantuku satu kali."
Lydia menghela napas dan mengangkat kepalanya untuk melihat langit.
Pikiran Lydia agak kacau.
"Eh ... "
Arman terkejut.
Ternyata Lydia masih belum melupakan hal ini.
"Kenapa? Nggak bersedia?"
Lydia langsung mengomel.
"Mana mungkin?"
Kulit kepala Arman terasa gatal. Dia teringat sesuatu dan berkata dengan serius, "Oh ya. Dalam waktu dekat ini, aku mungkin nggak akan ada di Kota Setala. Ada beberapa hal yang harus kutangani."
"Apa kamu akan pergi ke Kota Yardan?"
Lydia bertanya dengan penuh perhatian.
"Ya."
Arman mengangguk.
"Apa kamu akan menemui Nona Marsha?"
Lydia menghujani Arman dengan pertanyaan.
"Nggak."
Arman menggelengkan kepalanya.
"Apa itu karena kejadian semalam?"
Lydia tampak agak gugup.
Kejadian ini, seperti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda