NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 430

"Mandi?" Sejenak, suasana menjadi canggung. "Glek." Arman menelan ludahnya. "Arman, bukan gitu maksudku." Melihat Arman yang jelas-jelas salah paham, wajah Lydia langsung memerah. "Maksudku, kalau kamu kepanasan, mending mandi dulu daripada kamu kegerahan." "Oh, aku ... aku mengerti." Arman tampak ragu-ragu. Dia sudah paham maksud Lydia sejak awal. Jika dia mandi sekarang dan hanya mengenakan piama tanpa celana dalam nanti, apa itu nggak bakal aneh? "Dokter Lydia, gimana kalau aku tetap pakai pakaianku sekarang?" usul Arman. Memakai piama terasa memalukan. Terlebih lagi karena dia tidak memakai apa-apa di dalamnya. Lydia juga paham maksud Arman. Dia mengerjap dan berkata, "Kita ganti saja. Sebentar lagi ibuku bakal cuci pakaian kita di mesin cuci." "Eh ... " Arman seketika teringat akan hal itu. Akhirnya, dia dengan terpaksa berkata, "Kalau begitu ... ya sudah, aku bakal mandi dulu." "Oke." Lydia mengangguk sambil menggigit bibir merahnya Arman membawa setelan piama dan handuk masuk ke

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.