Bab 400
"Ah, akhirnya keluar juga."
Sesampai di luar hotel, akhirnya Lydia mengembuskan napas lega.
Mengingat kehangatan yang terasa saat Arman berbisik di telinga tadi, hati Lydia bergetar tak terkendali.
Arman menatap wajah merona Lydia. Dia pikir Lydia merasa sesak dikerumuni teman-temannya tadi. Dia berkata sambil tersenyum, "Dokter Lydia, naiklah ke mobil. Kita pulang."
Lydia tersadar dan kembali fokus.
Melihat Rolls-Royce Phantom hitam yang terparkir di depannya, entah mengapa Lydia tiba-tiba tidak ingin berpisah dengan Arman secepat ini.
"Ehm, Arman ... Aku ngerasa agak kepanasan. Gimana kalau kita jalan-jalan dulu?"
Lydia menyarankan. Takut menyadari niatnya yang sebenarnya. Lydia cepat-cepat menambahkan, "Toh, Plaza Internasional di dekat sini. Tentu saja, kalau kamu sibuk, ya sudah ... "
"Kalau gitu, ayo jalan."
Arman tersenyum tipis, tidak menolak.
Toh, dia juga tidak ada urusan mendesak sekarang.
"Ayo!"
Mata Lydia langsung mengkilat senang.
"Ayo, jalan."
Arman tersenyum.
Keduanya b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda