Bab 398
Seluruh ruangan hening.
Begitu banyak mata terbelalak, terpaku di antara Arman dan Kadin.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Apakah Arman benar-benar seorang bos besar?
"Pak Arman, saya ... saya sungguh minta maaf! Kalau Anda nggak puas, saya ... saya masih bisa minum lagi!"
Suara Kadin gemetar.
Meskipun segelas anggur yang dia minum tadi nyaris membakar lambungnya, jika Pak Arman tidak memaafkannya, dia akan minum lagi tanpa ragu-ragu.
Saat ini, selain minum anggur, dia tidak bisa memikirkan cara lain!
"Nggak perlu, saya sudah melupakan hal tadi."
Arman mengibaskan tangannya dan berkata dengan tenang.
Dia bisa melihat bahwa ini adalah batas maksimum Kadin. Jika dia minum lagi, mungkin akan ada korban jiwa.
"Terima kasih banyak, Pak Arman. Terima kasih banyak, Pak Arman!"
Kadin berulang kali berterima kasih. Tubuhnya gemetar karena gembira, "Ini salah saya, saya nggak mengenali Anda!"
Saat ini, Kadin sangat berterima kasih.
Dia terpesona oleh sikap Arman!
Pak Gilang juga berjalan mendekat de

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda