Bab 94
Setelah Candra memutar rekaman CCTV dan menampilkannya di hadapan semua orang, suasana langsung meledak. Ketika semua melihat ekspresi senyum yang aneh di wajah Doni, keributan pun semakin menjadi-jadi.
Kebenaran pun tidak perlu dijelaskan lagi.
Doni yang menyadari situasi mulai memburuk, berusaha kabur. Namun, kerah bajunya sudah lebih dulu dicengkeram erat oleh pria di sampingnya.
Sementara itu, para pria yang tadi membawanya masuk sudah lenyap entah ke mana.
"Doni! Kenapa kamu nekat makan makanan laut padahal tahu risikonya?"
Bahkan sang ibu yang sebelumnya begitu galak, kini hanya bisa menatap Doni dengan wajah bingung.
Doni terbata-bata, tidak mampu mengucapkan satu kalimat utuh. "Aku ... aku ... "
"Siapa yang suruh kamu melakukan ini?"
Kening Rafael berkerut, tangan yang mencengkeram kerah Doni tidak sedikit pun melonggar.
"Aku tanya sekali lagi. Siapa yang menyuruhmu?"
Tatapan Rafael semakin dingin, auranya menekan seisi ruangan.
Dreya menatap wajah Rafael.
Ini pertama kalinya d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda