Bab 275
Suara Rafael mengandung ketegasan yang tidak bisa ditolak.
Dreya pun terpaksa kembali duduk, meski hatinya masih ragu.
Sudah beberapa hari tidak bertemu, Rafael tampak sedikit lebih kurus, tetapi sorot matanya tetap tajam, wajahnya tetap memikat. Begitu memikat hingga sulit untuk mengalihkan pandangan.
Dreya akhirnya memalingkan wajah, tetapi tanpa sengaja bertemu tatapan dari meja sebelah.
Javi menatapnya dengan ekspresi marah dan terkejut.
Mungkin tidak menyangka Dreya akan duduk bersama Rafael.
Bahkan Dreya sendiri tidak menyangka.
Dia segera mengalihkan pandangan, tidak ingin melihatnya lagi.
Meskipun sudah beberapa hari tidak bertemu, suasana di meja terlalu ramai dengan para tokoh bisnis penting dan mereka terus berbincang dengan Rafael, membuat Dreya tidak punya kesempatan untuk bicara dengannya.
Saat jamuan dimulai, hidangan mulai disajikan satu per satu.
Ketika Dreya sedang makan, tiba-tiba sepotong daging diletakkan di piringnya. "Makan yang banyak."
"Terima kasih, Om Rafael.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda