Bab 223
Setelah dihitung, sudah banyak waktu yang berlalu. Adrian bisa dibilang telah melihatnya tumbuh dewasa, dan selalu memperlakukannya seperti seorang adik.
Setiap kali Adrian menatapnya, rasanya pria itu seperti sedang melihat anak kecil, sangat penuh dengan kasih sayang.
"Ayo kita pulang, aku akan menunjukkan berbagai giok padamu. Kemudian malamnya, aku akan menemanimu makan. Kebetulan di dekat sini sebuah jalan kuliner yang baru buka, pasti kamu akan suka ... "
Adrian mengelus kepalanya dengan ekspresi yang sangat lembut.
Dreya mengangguk. "Oke, aku ikut Kak Adrian saja."
Rumah yang dihuni Adrian, merupakan rumah kecil yang sebelumnya dimiliki kakeknya di Jatara.
Griya Harmoni.
Dua kata di papan nama pintu masuk masih terasa sangat akrab, sama seperti dulu.
"Kamar tidur di sebelahku sudah aku siapkan untukmu, kamu tidur di sana saja, di sana ada terasnya. Cuaca hari ini sangat bagus, mungkin malam ini kita bisa melihat bintang."
Kata-kata Adrian seketika menarik Dreya kembali ke masa l

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda