Bab 205

Tangan Dreya yang memegang tas tiba-tiba terhenti sejenak. Setelah menenangkan dirinya, barulah dia meletakkan ponsel dan tasnya. "Sekarang masih belum ada kabar, nanti malam aku akan tanya dia!" "Kalau begitu buruan, jangan ditunda terus." Wajah Annie menunjukkan kekhawatiran. "Rafael sangat sibuk dengan pekerjaannya. Kalau dia terlalu sibuk, mungkin saja dia akan melupakan urusanmu ini." "Iya, aku ngerti." Saat Dreya berencana untuk pergi ke lantai dua, suara Annie kembali terdengar di belakangnya. "Reya, malam lusa kemarin kamu pergi ke mana? Kenapa baru mengirim pesan padaku malam sekali? Saat itu aku sudah tidur." Punggung Dreya tanpa disadari membeku. Malam itu, tepatnya malam ketika dia mabuk, dia menginap di rumah Rafael. Sepertinya dia tidak sengaja mengirim pesan kepada Annie, dia sedikit ingat tentang hal ini, tetapi tidak banyak. Namun, mana mungkin dia berani memberitahunya tentang kebodohan malam itu? Dreya berpura-pura tenang dan asal mencari alasan. "Hari itu sampai mal