Bab 193
Gerakan tangan Dreya sontak terhenti.
Dia menatap pria itu dan bertanya, "Ada apa?"
Rafael menyodorkan gelasnya ke depan untuk bersulang. Raut wajahnya yang semula terlihat acuh tidak acuh, berubah jadi sedikit lembut.
Dreya pun langsung paham maksudnya, dan juga segera menyodorkan gelasnya untuk bersulang.
"Ting!"
Saat kedua gelas saling bersentuhan, suara dentingan pelan terdengar.
Saraf Dreya seolah menegang mendengarnya.
Alasan dia mau minum sebenarnya karena dia mau mengumpulkan keberanian lewat alkohol ...
Tapi dia jelas tidak mau mengatakannya ke siapa pun.
Termasuk kepada Rafael.
Dreya kira dirinya bisa tahan sampai gelas ketiga. Tapi setelah menghabiskan gelas kedua, kepalanya sudah pusing dan tubuhnya terasa aneh.
"Kamu nggak apa-apa?"
Rafael yang ada di seberang meja bertanya, tapi suaranya malah terdengar datang dan pergi di telinga Dreya. Kepala wanita itu makin lama makin pusing.
"Aku merasa ... " Salah satu tangan Dreya memegang meja, lalu berusaha berdiri perlahan. "Ngg

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda