Bab 162
Rafael berujar dengan nada yang terdengar santai, "Kalau dia masih mengganggumu, bilang saja padaku. Akan kubantu menghadapinya."
"Nggak usah, aku bisa membereskan masalah sepele ini sendiri. Terima kasih buat niat baik Pak Rafael ... "
Belum sempat Dreya selesai bicara, tangan besar Rafael sudah melingkari pinggangnya dari belakang hingga ke perut.
Dada Rafael hampir menempel di punggung Dreya.
Rafael mendekat ke telinga kanan Nona Dreya dari belakang dan bertanya dengan suara pelan, "Apa Nona Dreya lagi sengaja menjauhkan diri dariku?"
Rasa tegang yang semula sudah Dreya tekan kembali menyeruak dalam benaknya.
Dia cepat-cepat berbalik badan dan menjauh dari depan Rafael lagi. "Nggak kok, cuma perasaanmu."
Rafael menatap pipi Dreya, tetapi tidak melanjutkan pembicaraan.
Dreya menyadari ada sebuah kotak di samping yang dikemas dengan sangat indah dan berwarna merah muda.
Tadi Rafael masuk sambil membawa kotak ini.
Dreya pun menoleh menatap pria di sampingnya dengan penasaran. "Ini apa,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda