Bab 155
"Kamu nggak berpikir kalau akulah yang nggak mau bercerai denganmu, 'kan?"
Javi tidak menjawab pertanyaannya dan malah bertanya balik padanya.
Dreya mengangkat pandangannya ke arah pria di depannya, melihat tatapan pria itu perlahan-lahan menjadi makin gelap.
"Nona Dreya memiliki keterampilan medis yang sangat baik. Dengan adanya dia di sini, apa yang bisa terjadi pada Kakek?"
Sebuah suara yang sangat berat dan misterius datang dari belakang Dreya.
Punggungnya seketika membeku.
Pria itu sudah keluar.
"Om Rafael."
Setelah melihat pria di depannya, Javi segera bangkit dari sofa.
Rafael berjalan ke arah Dreya, lalu duduk di sampingnya.
Pria itu meletakkan tangannya di punggung sofa. Dia duduk menyilangkan kakinya, memancarkan aura seseorang yang berkuasa.
Meskipun Dreya duduk tegak dan posisinya agak maju, tetapi dari seberang, di mata Javi pemandangan ini terasa sangat ambigu.
Terutama aura di antara keduanya, ada sesuatu yang aneh dan sulit dijelaskan.
"Aku sebenarnya nggak ingin terlib

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda