Bab 143
Suara Javi meninggi. "Apa maksudmu?"
"Kamu dan Yevani selalu bersama, tapi apa aku pernah mengatakan apa-apa padamu? Kita semua adalah orang dewasa, memiliki kebutuhan itu sangat normal. Kenapa hanya kamu yang boleh, sementara aku nggak boleh?"
"Memangnya aku sudah mati sampai-sampai kamu pergi mencari pria lain?"
Cengkeraman Javi di lehernya terasa makin erat.
"Lepaskan aku."
Tatapan Dreya tampak begitu bengis.
"Selama kita belum bercerai, kamu adalah wanitaku. Hanya aku yang berhak tidur denganmu, orang lain nggak berhak!" Tangan Javi jatuh di pinggang Dreya lalu mulai menjelajahi tubuhnya. "Siapa yang bilang kamu boleh melakukan hal seperti itu?"
Javi makin kencang mencengkeram pinggang Dreya.
Dreya mengerutkan keningnya karena sakit. "Kamu menyakitiku! Cepat lepaskan."
"Siapa pria itu?"
Dreya tidak menghiraukannya dan berusaha mendorongnya menjauh.
Javi memutar tubuhnya, lalu menekannya di atas tempat tidur perawatan.
Peralatan yang diletakkan di atas tempat tidur tiba-tiba terjatu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda