Bab 105
Ekspresi Yevani sontak terlihat tidak percaya.
Ekspresi itu hanya muncul sekejap, tetapi tetap tertangkap oleh Dreya.
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan?"
Yevani mengernyit dan menatap Dreya dengan bingung.
"Nggak usah berpura-pura lagi." Dreya merendahkan suaranya dan berkata, "Saat diinterogasi oleh asistennya Rafael, orang yang datang mengacau itu mengakui kalau Tania yang menyuruhnya. Apa Tania nggak memberitahumu soal ini?"
"Kenapa juga dia harus memberitahuku?" Ekspresi Yevani tiba-tiba menjadi lebih muram. "Ini kan dendam di antara kalian, apa hubungannya denganku?"
Dreya pun tersenyum dengan dingin.
Sudah dia duga, Yevani tidak akan mau mengakui.
Ini kurang lebih seperti perkiraan Dreya.
Dreya pun berkata dengan acuh tak acuh, "Memangnya ada dendam apa antara aku dan Nona Tania? Paling cuma aku yang nggak menyewa rumah ayahnya atau paling parahnya aku nggak mau mengobatinya ... "
"Memangnya itu bukan dendam?"
Ekspresi Yevani pun menjadi sedikit lebih garang, auranya juga men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda