Bab 739 Berhenti Mengacau, Softie.
Ruby tidak bisa tidur di tengah malam ketika tubuhnya terkunci oleh lengan panjang pria itu.
Sejak Ruby bekerja sebagai agen rahasia, dia mudah terbangung dari tidur karena nyawanya bisa saja dalam bahaya setiap saat jadi Ruby tidak berani tidur terlalu lelap. Belum lagi, akan jauh lebih buruk jika ada orang lain yang tidur di sampingnya.
Satu-satunya alasan dia bisa tidur nyenyak pada malam pertamanya di sini adalah karena dia datang di malam hari.
Tapi, sekarang Blaine memeluknya, Ruby merasa sangat sulit untuk tertidur.
Ruby berbalik dengan lembut dan menatap tajam pada pria yang sedang tidur dengan matanya yang gelap
‘Whoa, dia tampan bukan. Sangat tampan’
Bulu mata Blaine sangat tebal seperti milik Ruby.
Ruby tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat tangannya dan menelusuri alis Blaine dengan jari-jarinya. Tapi, pria itu bereaksi terhadap sentuhan Ruby. Meskipun pria itu tidak terbangun, dia meraih tangan kecil Ruby yang nakal.
Pria itu menyundul leher Ruby saat bergumam, “Berhentilah bermain-main, Softie.”
Softie? Siapa sebenarnya Softie.
Cindy datang tadi malam dan entah bagaimana seorang Softie muncul malam ini?
Wah, Blaine memiliki kehidupan yang penuh warna dengan memiliki Cindy dan Softie.
Ruby sebenarnya mengira Blaine bukanlah pria yang didorong oleh nafsu saat itu.
‘Hmph, semua laki-laki adalah bajingan. Mereka pembohong.’
Sama seperti Wilson. Dia bisa menjaga wajah murni dan polosnya sepanjang hari. Tapi, begitu dia bertemu Serene, semua keanggunan itu benar-benar hilang.
Ruby berbalik dan berbaring telentang saat dia menatap langit-langit.
“Huf, jika bukan karena Wilson, aku tidak akan melalui kesepakatan seratus hari ini.’
Semakin dia memikirkannya, semakin dia ingin Wilson mati.
Tunggu sampai dia keluar dari Negara R dan kembali ke Kota Utara. Ruby akan membalas dendam pada Wilson!
Ruby memikirkan betapa menyenangkannya waktu yang dimiliki Wilson bersama Serene dan bagaimana Wilson bisa tidur nyenyak di malam hari karena sudah meninggalkan Ruby sendirian di Negara R. Belum lagi, Ruby bahkan harus memenuhi kebutuhan Tuan Blaine. Ruby semakin marah saat memikirkan itu.
Pria di sebelahnya sepertinya bicara dalam tidurnya sambil bermimpi, “Softie, Softie…”
Pria itu memeluk pinggang Ruby lebih erat dengan tangan besarnya sebelum mengunci Ruby dalam pelukannya sementara Ruby hampir mati lemas.
Ruby awalnya ingin berteriak ke kuping Blaine sambil berkata, “Aku bukan Softie sialanmu!”
Tapi, Ruby pikir membangunkan Blaine mungkin akan berdampak buruk baginya. Karena itu, dia menahan amarahnya, memelototi pria itu sebelum bicara dengan nada lembut, “Aku bukan Softie.”
Ruby lalu mengangkat kakinya dan menendang paha Blaine.
Tapi, Blaine sepertinya terlalu tenggelam dalam mimpinya. Dia tidak terbangun walau sudah ditendang.
Blaine tampaknya mengalami mimpi buruk malam itu karena cengkeramannya di pinggang Ruby semakin erat dan rasanya Blaine akan meremukkan pinggang Ruby. Blaine membenamkan wajahnya ke tengkuk Ruby sambil berkeringat dingin saat dia menggumamkan nama Softie dengan nada lembut.
Ruby merasakan cairan hangat menetes di lehernya dan tidak yakin apakah itu keringat atau air matanya.
Apa sebenarnya yang dimimpikan oleh Blaine sampai membuatnya begitu ketakutan?
…
Ruby tertidur di tengah malam dan ternyata dialah yang tertidur lelap saat pagi tiba.
Sinar matahari pagi masuk melalui jendela dan menerangi ruangan.
Begitu Blaine membuka matanya, dia bisa melihat wanita yang meringkuk seperti anak kucing kecil di pelukannya.
Rambut hitam panjang Ruby dengan acak menutupi bahunya saat dia melihat kulitnya yang terlihat sangat putih. Saat matahari pagi masuk ke dalam ruangan melalui jendela, itu terlihat di pipinya. Blaine bisa dengan jelas melihat rambut kecil yang ada di wajah kecil putih Ruby saat jantung Blaine berdebar kencang.
Pria itu tidak bisa menahan dirinya untuk mengangkat tangannya dan menyelipkan rambut Ruby yang berantakan di belakang telinganya dan mencium kening dan pangkal hidung Ruby.
Betapa menakjubkan rasanya Ruby kembali ke sisinya saat dia tidur nyenyak.
Blaine tidak bisa melupakan peristiwa Ruby jatuh ke laut setelah ditembak sepuluh tahun lalu.
Blaine benar-benar mengira telah kehilangan Ruby selamanya malam itu.
Baru pada saat itulah dia menyadari betapa rubah kecil ini sebenanarnya sangat berarti baginya di dalam hatinya.
Tidak masalah jika dia harus menunggu sepuluh tahun atau lebih dari sepuluh tahun lagi. Blaine akan rela menunggu Ruby.
Setelah menyadari betapa nyenyaknya tidur wanita itu, Blaine dengan hati-hati menarik lengannya dari belakang kepala Ruby sebelum perlahan turun dari tempat tidur. Tapi, dia tidak dapat menahan dirinya untuk berbalik dan melihat Ruby sebelum meninggalkan kamar.
Begitu Blaine membuka pintu, dia bertemu dengan Cindy yang juga baru saja bangun di lorong lantai dua.
Cindy tertegun saat melihat Blaine keluar dari kamar Ruby. Dia bertanya, “Tuan Blaine, apa karena aku tidur di kamarmu tadi malam sehingga membuat kau tidur dengan Ruby?”
Setelah Blaine menutup pintu di belakangnya, Blaine menggumamkan satu kata dengan bibir tipisnya, “Tidak.”
“Kenapa kau mau tidur dengan Ruby dan bukan aku, Tuan Blaine…”
Blaine segera menyela pernyataannya saat dia berkata, “Karena dia adalah kekasihku.”
Cindy benar-benar tertegun dengan jawaban Blaine. Cindy masih belum bisa lepas dari rasa terkejutnya bahkan setelah Blaine berjalan ke lantai bawah.
Sejak kapan Ruby menjadi kekasih Tuan Blaine dan kapan tepatnya Tuan Blaine punya pacar? Kenapa Cindy sama sekali tidak menyadari hal ini?
Cindy mengepalkan tangannya saat dia menatap pintu yang tertutup ke ruang tamu. Dia merasa sangat tidak senang.
Apa masalahnya jika Ruby adalah kekasih Blaine? Banyak orang bercerai tahun ini jadi seorang kekasih itu tidak berarti apa-apa.
…
Blaine sudah pergi saat Ruby bangun.
Tepat saat dia sedang sarapan di meja makan, Shadow menyerbu rumah dengan marah.
“Aku ingat siapa kau! Black Rose! Itu kau! Jika bukan karenamu, Tuan Blaine tidak akan menyerahkan wilayah di Easthill Valley kepada Light Organization. Jika bukan karena kau, Tuan Blaine tidak akan terlalu dekat dengan kematian!”
“Hmph, aku tidak tahu apa yang ada di pikiran Tuan Blaine bahkan dia ingin bergaul dengan wanita sepertimu!”
“Apa tujuanmu untuk berada di sisi Tuan Blaine lagi? Apa kau sedang berusaha untuk membunuh Tuan Blaine atau berusaha untuk mencuri informasi rahasia tentang Dark Organization?”
Saat Shadow memasuki rumah, dia mulai bicara kasar.
Ruby benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya dibicarakan Shadow jadi dia berkata, ”Oh, Shadow, ketika kau menculik Serene saat itu, kau benar-benar beruntung White Wolf tidak membunuhmu saat itu. Sekarang, kau memiliki keberanian untuk berbicara denganku?”
“Black Rose! Jangan pernah berpikir untuk mengubah topik pembicaraan! Aku bertanya padamu apa tujuanmu untuk tetap berada di sisi Tuan Blaine! Aku akan membunuhmu jika kau berbohong!”
Ruby memutar matanya saat berkata, “Aku lebih dari ingin untuk meninggalkan Blaine, tapi itu semua berkat Direktur Glaceau-mu tercinta yang membuatku aku ada di Negara R, jadi kenapa kau tidak bertanya pada direkturmu saja? Apa menurutmu aku semudah itu ditindas dengan bertanya apa tujuanku?”
“Black Rose! Tidakkah kau berpikir sedetik pun bahwa aku tidak dapat melakukan apa-apa kepadamu ketika kau tidur nyenyak di sisi Tuan Blaine. Jika kau berani menyembunyikan apa pun terhadap Tuan Blaine, aku akan membunuhmu!”
Ruby mencemooh saat dia berseru, “Oh, aku takut.”
“Direkturmu lah yang memiliki motif tersembunyi sejak awal!”
Bukan hanya Blaine menyembunyikan motif tersembunyi, tapi dia juga bersenang-senang dalam memanfaatkan Ruby!
Sebelum Shadow pergi, dia menunjuk ke arah Ruby dengan marah, seperti mengisyaratkan padanya untuk mengawasi dirinya sendiri.
Setelah Shadow melampiaskan kemarahannya, Ruby tidak lagi memiliki nafsu makan saat dia duduk di dekat meja makan.
Ruby sedikit mengangkat alisnya ketika dia mengingat apa yang dikatakan Shadow padanya sebelumnya.
Ruby mencemoooh saat dia berasumsi Shadow hanya tidak senang padanya saat dia berkata pada dirinya sendiri, “Oh, tolonglah, kau tidak mampu merebutku dan kau menyalahkanku? Betapa menyedihkan.”
Cindy mengangkat alisnya saat mendengar percakapan Ruby dengan Shadow di lantai atas.
‘Ruby adalah bagian dari Light Organization? Kenapa Tuan Blaine bahkan menjaga musuh di sisinya?’
Kilatan mengancam melintas di mata Cindy.