Bab 516 Mengirim Undangan Pernikahan
Verian berhasil menyelesaikan undangan pernikahan setelah mengerjakannya selama 3-4 hari. Verian tidak kenal dengan orang-orang yang memiliki hubungan bisnis dengan Heaton, oleh karena itu, dia meminta bantuan Kush untuk mengirimkan undangan itu untuknya. Sementara untuk kerabat Heaton, Verian ingin memperkenalkan dirinya sendiri kepada mereka. Oleh sebab itu, dia rela mengunjungi satu per satu kerabat Heaton hanya untuk memberi mereka undangan. Untungnya, kerabat Heaton tidak terlalu banyak.
“Nyonya muda, siapa yang akan kita datangi terlebih dahulu?”
Verian mengatur undangan dengan rapi dan melihat nama penerima di baris pertama.
“Ayo kita ke rumah Paman Kedua dulu.”
Paman Kedua adalah kerabat terdekat Heaton, karenanya, dia harus jadi yang pertama tahu mengenai pernikahan mereka.
“Baiklah, Nyonya muda. Aku akan pergi mengambil mobil sekarang.”
…
Ketika Verian sampai di rumah James, dia keluar dari mobil. Dengan membawa undangannya, dia berjalan masuk menuju pintu gerbang.
James duduk di kursi roda saat dia sedang berjemur di bawah sinar matahari.
Verian berdiri di depan pintu, dan pikirannya kosong selama beberapa detik. Saat dia melihat pria tua itu, dia merasa sedikit tidak enak untuk menemuinya.
Sudah setahun sejak terakhir Verian bertemu dengan James. Dulu, James mengira kalau Verian adalah anak kandungnya. Tidak seorang pun menyangka kalau itu hanya sebuah kesalahpahaman.
Seolah-olah James bisa merasakan kalau ada seseorang di pintu masuk. Dia menolehkan kepalanya ke arah pintu gerbang, dan saat dia melihat Verian, matanya membelalak karena terkejut.
“Verian?”
Verian mendorong pintu gerbang dan masuk ke dalam rumah. Dia berjalan menuju James dan menyapanya dengan sopan. “Paman Kedua.”
“Verian, bagaimana kabarmu dan Heaton belakangan ini?”
Sudah lama sekali James tidak bertemu dengan Verian. Meskipun dia tahu kalau Verian bukan putrinya dengan Jolin, dia masih tetap menyukainya.
“Heaton dan aku baik-baik saja, Paman Kedua. Bagaimana denganmu? Apa kau sehat?”
“Kesehatanku cenderung stabil, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”
Verian tidak sengaja melihat ke lantai dua.
“Kau sendirian saja? Apa Bibi kedua dan Janny ada di rumah?”
“Aku sudah menceraikan bibimu.”
Verian menggigit bibirnya.
“Aku tidak mengetahui hal itu. Aku turut prihatin, Paman Kedua.”
“Tidak apa-apa. Kenapa kau kesini hari ini?”
James mengingatkan Verian akan tujuannya datang ke sana, jadi dia menyerahkan undangan pernikahan kepada James.
“Heaton dan aku akan menyelenggarakan upacara pernikahan hari Sabtu depan. Aku harap kau bisa menyempatkan diri untuk hadir.”
“Tentu saja, aku pasti akan datang di pernikahanmu.”
“Jika tidak ada hal yang lain, aku akan pergi sekarang. Masih ada undangan lain yang harus aku antar.”
James memutar kursi rodanya ke arah Verian dan memanggilnya.
“Verian, meskipun kau bukan putri kandungku, aku merasa kita punya ikatan yang kuat, dan hubungan kita pun baik. Meskipun kau bukan putri kandung Jolin, setidaknya kau pernah menjadi anaknya. Kau dan Heaton hampir berpisah karena kesalahanku. Aku tidak pernah punya kesempatan untuk meminta maaf padamu. Apa kau masih membenciku karena itu?”
Verian tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
“Saat pertama kali aku mengira aku adalah putri kandungmu, aku memang membencimu. Aku membencimu karena sudah membuat ibuku jadi wanita lain dalam pernikahanmu. Aku membenci diriku karena sudah menjadi putrimu dan membenci diriku karena punya hubungan dengan Heaton dan keluarga Fudd. Tapi, itu hanya emosiku sementara saja. Semua hanya kesalahpahaman saja, aku tidak membencimu lagi karena semua sudah selesai. Lagipula, aku tidak bisa sepenuhnya menyalahkanmu. Seseorang sudah sengaja mengubah hasil tes DNA untuk membuat keributan.”
James mendesah dengan berat dan mengangguk setuju.
“Aku dengar kau sudah bertemu dengan orang tua kandungmu. Selamat, ya.”
“Terima kasih.”
…
Verian keluar dari rumah James dan menghela nafas lega.
Rasa yang mengganjal di hatinya akhirnya sirna.
Supirnya, Paman Lewis, membukakan pintu untuknya dan bertanya, “Nyonya muda, ke mana kita pergi selanjutnya?”
“Kita ke rumah kakak ipar.”
“Oke.”
Untuk menjaga putranya, Zaynie, Nancy berhenti bekerja di Grup Fudd dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Itu berita bagus untuk Verian. Jika Nancy terus bekerja di Grup Fudd dan sering bertemu dengan Heaton, melihat Heaton mungkin membangkitkan lagi perasaan yang seharusnya tidak boleh ada di hati Nancy.
Jika mereka tidak sering bertemu, maka Nancy pasti akan melupakannya. Karena dia sudah menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, mungkin obsesi Nancy pada Heaton akan hilang seiring berjalannya waktu.
Bentley hitam segera sampai di kawasan perumahan yang elit.
Paman Lewis mengingatkan Verian akan tujuan mereka ke sana.
“Nyonya muda, Nyonya Nancy tinggal di lantai 15. Apa kau ingin aku menemanimu naik ke atas?”
“Tidak perlu, Paman Lewis. Kau tunggu saja di mobil.”
“Baiklah.”
Verian berjalan menuju ke apartemen dan menekan bel pintu utama. Setelah dia bicara dengan Nancy melalui intercom, Nancy membukakan pintu agar Verian bisa masuk ke dalam gedung.
Verian masuk ke dalam gedung dan naik lift menuju ke lantai 15. Saat dia keluar dari lift, Nancy sudah berdiri di depan pintu, dan wanita itu melihat Verian dengan tatapan asing di wajahnya.
“Masuklah. Kau tidak perlu melepas sepatumu.”
Verian tidak berencana untuk masuk ke dalam rumah Nancy. Dia berdiri di depan pintu rumah Nancy dan berkata, “Aku tidak ingin mengotori lantai rumahmu, jadi aku rasa aku tidak akan masuk. Aku datang ke sini hanya untuk memberimu sebuah undangan. Masih banyak tempat yang harus aku datangi.”
Nancy melihat undangan pernikahan di tangan Verian. Dia mengerutkan keningnya.
“Apa ini?”
“Heaton dan aku akan menggelar resepsi pernikahan Sabtu depan. Aku harap kau bisa datang.”
Nancy mengejek Verian, “Verian, apa kau kesini untuk pamer?”
“Tidak ada yang perlu aku katakan jika kau masih keras kepala mengenai Heaton. Aku akan meninggalkan undangan ini di sini. Aku tidak masalah jika kau tidak datang Sabtu depan. Tapi, aku rasa Ayah berharap untuk bertemu dengan Zaynie di acara. Sudah lama dia tidak melihatnya.”
“Jika bukan karena dirimu, apa kau pikir aku dan Zaynie akan pergi dari kediaman Keluarga Fudd? Jika bukan karena dirimu, Zaynie dan aku bisa bertemu Ayah dan Heaton setiap hari.”
Verian mengernyit.
“Kakak ipar, bahkan jika Heaton tidak menikah denganku, dia juga tidak akan menikah denganmu. Heaton akan menikah dengan orang lain, cepat atau lambat dalam hidupnya. Demi kebahagiaanmu, kau harus menghapus perasaanmu terhadap Heaton sehingga kau tidak perlu terus menderita.”
“Kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku!”
Verian tidak ingin bertengkar dengan Nancy. Dia meletakkan undangan pernikahannya di kabinet di pintu masuk.
“Karena aku tidak diterima di sini, aku akan pergi sekarang.”
Nancy menatap undangan pernikahan itu dengan dingin, dan matanya memancarkan kemarahan. Setelah pintu dikunci, dia mengambil undangan itu, merobeknya sampai kecil dan membuangnya ke tempat sampah!
Heaton sudah berjanji pada Nancy akan menjaga dirinya dan Zaynie selamanya. Kenapa sekarang pria itu mengabaikan mereka berdua dan malah menikah dengan orang lain?
Nancy menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
Kesedihan dan amarah memenuhi dadanya. Emosinya meraung-raung di benaknya, dan dia merasa sangat sedih karena itu.
…
Kelelahan setelah seharian mengantar undangan pernikahan, Verian mandi dan pergi istirahat di kamar setelah makan malam.
Saat Heaton keluar dari ruang kerjanya, dia melihat Verian berbaring tengkurap. Verian memegang pulpen di tangannya dan juga sebuah buku. Heaton mendekatinya dan meletakkan tangan di punggung Verian.
“Apa yang sedang kau lakukan?”
Verian meletakkan dagu di tangannya, dan dengan pulpen di tangan satunya, dia menggambar sesuatu di kertas. Dia merasa bingung.
“Pernikahan kita Sabtu depan, dan aku belum menentukan gaun pernikahanku.”
“Kau mau merancang sendiri gaunmu?”
“Tentu saja aku tidak bisa membuatnya secepat itu. Tapi aku sudah mempunyai beberapa konsep yang sudah aku gambar sebelumnya, dan aku menyukai beberapa. Aku tidak tahu apa kau juga akan suka atau tidak. Mungkin kau bisa membantuku memilih yang terbaik di antara mereka, dan kita bisa mengirimkannya ke perancang gaun pengantin untuk membuatkannya?”
“Aku setuju dengan itu. Biar aku lihat konsep yang sudah kau buat.”
Verian bangun dari tempat tidur dan membuka buku yang dia pegang. Dia memilih beberapa desain untuk Heaton pilih, dan akhirnya, Heaton memilih gaun pengantin yang elegan dan terinspirasi dari cerita dongeng. Verian juga berpendapat kalau gaun itu akan bagus untuk dia gunakan. Dia langsung memilih desain itu.