Bab 650
Siska mau mati saja rasanya.
Dia membenci dirinya sendiri karena mengingat kejadian semalam.
Suara kakek bodoh itu terdengar seperti kutukan. Siska malu bukan main, ingin rasanya menggali lubang sampai pusat bumi untuk sembunyi.
"Cu-cucu apanya? Pak Sigit bercanda, ya."
Siska berusaha keras memasang ekspresi tidak tahu apa-apa.
Dia berusaha membohongi diri sendiri dan bersikap seolah tidak mengingat kejadian semalam ...
"Loh, cucuku amnesia, ya?"
Sigit pura-pura kaget, tapi kedua matanya malah terlihat makin senang.
Siska diam-diam menggigit bibirnya.
Dia memegangi keningnya tanpa menjawab sama sekali. Lalu berbalik menatap Shania dan mengulurkan tangan. "Shania, kepalaku pusing."
Shania menghampirinya dan membantu memijat pelipis wanita itu.
Siska mengedipkan mata ke arah Shania seolah berkata, "Selamatkan aku!"
Shania mau tertawa keras saja.
Meskipun tahu kalau Siska butuh bantuan, tapi Shania tidak bisa menahan tawa saat ingat kelakuan wanita itu semalam. Siska menendang-nendang sam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda