Bab 496
"Kakak ipar? Lancar banget kamu manggilnya!" Sonia naik darah.
"Baiklah, baiklah, nggak aku sebut lagi." Sheila menyerah, lalu beberapa saat kemudian berbisik, "Kalau Ibu sampai merusak hubungan cinta Kakak, bikin dia patah hati, terus benar-benar nikah sama Kak Sigit gimana?"
Sonia tercengang.
Tekanan darahnya langsung melonjak.
Sebelum sempat dipukul ibunya, Sheila segera melarikan diri.
Pukul lima sore, Shania pergi ke ruang presdir untuk mengantar dokumen.
Dia berniat untuk sekaligus menanyakan lokasi jamuan makan malam nanti.
Xander menjawab dengan santai, "Bale Kenari."
Shania mengangguk pelan, meletakkan dokumen lalu keluar dan langsung mengirim pesan ke Wulan.
Wulan melihatnya.
Meski bukan hotel, tempat itu malah lebih mudah untuk menciptakan "kebetulan bertemu".
Dia lalu menelepon Shania, "Kamu percaya nggak, kebetulan banget, tempatnya memang di situ. Awalnya, aku nggak mau datang, tapi kalau kamu pergi, aku ikut meramaikan saja deh. Nanti aku telepon kamu lagi."
Shania menja

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda