Bab 448
Shania menyetujuinya.
Tak lama kemudian, mereka tiba di landasan helikopter.
Helikopternya sudah siap.
Mereka turun dari kereta dan naik ke helikopter.
Dari balik jendela, kusir muda yang berdiri di pinggir jalan itu tersenyum kepada mereka, melambaikan tangan, dan mengucapkan sesuatu.
"Sampai jumpa lagi."
Teddy membaca gerak bibirnya.
Shania menatap mata orang itu dari balik kaca jendela, dan merasakan hawa dingin menyusup ke dalam hati.
"Itu dia ... !"
Saat itu, si kusir sudah meloncat ke atas kereta kudanya, mengayunkan cambuk dan melaju kencang. Sebuah topeng dari kulit manusia terlempar keluar, rambut panjangnya terurai tertiup angin, seolah mengejek dan menantang mereka.
Teddy tampak hendak turun dari helikopter untuk mengejarnya.
Xander menahannya, "Kembali!"
"Pak Xander ... "
"Kita harus pergi sekarang."
Xander berkata dengan nada tegas.
Teddy kembali duduk dengan penuh rasa tidak rela. Padahal tadi dia sempat menangkap sedikit jejak, tapi Xander tetap tak mengizinkan dia menge

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda