NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: NovelRead

Bab 438

Jembatan yang terputus ini seolah-olah memberi tahu semua orang bahwa mereka tidak bisa mundur di tengah jalan dan tidak bisa meninggalkan tempat ini. Ternyata benar, keinginan untuk pergi hanyalah mimpi. "Meski jembatannya nggak terputus, orang-orang tetap berada di pulau ini. Ini cuma untuk menambah rasa takut saja. Kalau kamu takut, justru itu yang mereka inginkan," kata Xander sambil melirik dingin ke arah Jeffry. Jeffry terdiam. Shania menghibur, "Aku juga takut, tapi takut 'kan bukan tindak kriminal." Mereka saling memberi semangat melalui tatapan. Xander tidak bisa berkata-kata. Dari dalam pintu besar, beberapa orang lagi keluar. Tatapan mereka ke arah Xander dan rombongannya membawa aura permusuhan atau mungkin semangat persaingan yang tadi belum terlihat. "Pak Xander!" Sebuah suara terdengar. Di belakang kelompok itu ada tiga orang lagi, salah satunya adalah Dick, pengusaha paruh baya kaya raya yang sempat menyapa Xander sebelum pesta dimulai. Dua wanita cantik masih menemani

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.