Bab 429
"Ini kue krim."
"Yang ini lumayan."
"Astaga, akhirnya ada yang bisa dimakan!"
...
Para tamu nyaris menangis terharu.
Sejak datang sampai sekarang, semua orang belum makan apa pun. Pada waktu ini, mereka sudah mulai lapar.
Dan kalau sekarang tidak makan, mereka harus menunggu sampai besok sore baru bisa pulang. Untuk sarapan dan makan malam besok, entah apakah masih hidangan menyeramkan, tetapi malam ini jelas mereka akan kelaparan.
Baru terasa betapa berharganya hidangan penutup ini!
Para pelayan menyajikan kue krim itu satu per satu ke hadapan para tamu.
Dalam mangkuk kristal bening, buah segar, krim, dan kue spons, dan selai ditata berlapis-lapis. Secara visual saja sudah memberi kenikmatan, aromanya pun menggoda, wangi susu berpadu dengan buah membuat orang tidak sabar untuk menyantapnya.
Shania memang paling suka kue-kue kecil seperti ini.
Tamu-tamu di sekitarnya pun mulai mencicipi.
Dia mengambil sendok, mencolek sedikit dan hendak menyuap ke mulut, tetapi dia sempat ragu, kenapa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda