Bab 217
Shania sekarang benar-benar bingung.
Sementara Siska tidak mengenal Brenda, dan juga tidak memperhatikan ekspresi Shania.
Dua rombongan itu masuk ke dalam lift.
Shania dan yang lain berdiri di depan.
Tak lama kemudian, terdengar suara percakapan dari belakang.
"Kapan putra sulung Keluarga Candrika datang?"
"Bibi Sonia bilang sekitar jam setengah 12, seharusnya sebentar lagi sampai."
"Harusnya dia yang menjemputmu, masa kamu sebagai perempuan malah datang lebih dulu menunggu dia. Keluarga Candrika memang kaya raya, tapi Keluarga Bakhtiar nggak kalah kaya juga, 'kan? Sikapnya terlalu sombong."
"Nggak apa-apa. Aku nggak masalah siapa yang menunggu lebih dulu."
"Ini masih Brenda yang aku kenal, 'kan? Sepertinya kamu benar-benar jatuh cinta. Tapi memang, Xander itu sangat tampan. Sulit untuk nggak tertarik padanya. Selamat ya, sebentar lagi kamu akan menjadi nyonya besar Keluarga Candrika."
"Aduh, kamu bisa saja! Belum tentu juga, ah."
...
Brenda mengobrol dengan santai bersama sahabat yang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda