Bab 194
Orang yang masuk itu baru mengucapkan dua kata, tapi langsung tenggelam oleh teriakan mereka berdua.
Mereka berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Shania dan Siska terengah-engah.
Di luar sepertinya sudah menjadi sunyi kembali.
Tiba-tiba, Siska menarik-narik Shania dengan panik, menyuruhnya melihat ke arah sebuah pintu tak jauh dari mereka.
Kamar mandi itu memiliki satu pintu lagi yang terhubung ke balkon luar, dan saat ini pintu itu sedang terbuka perlahan. Di luar pintu yang gelap gulita itu, tak terlihat apa pun.
Mereka bersumpah bahwa mereka adalah penganut materialisme, mereka tidak percaya pada hal-hal mistis.
Namun, saat ini ... perasaan mencekam seperti angin dingin merayap di dalam hati mereka.
Sampai-sampai mereka sempat berpikir dengan linglung, jangan-jangan karena tengah malam tadi mereka membicarakan soal anak laki-laki itu ... lalu sekarang "dia" datang mencari mereka?
Tepat saat pikiran itu melintas, sebuah wajah menyembul masuk dengan perlahan.
Sebuah wajah tampan tiba-ti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda