Bab 191
Dengan refleks cepat, Shania langsung menutup mulut Siska.
Hampir seperti menyeretnya untuk dihabisi, dia menarik Siska masuk ke dalam lift.
Dia melemparkan tatapan tajam seolah berkata, "Kalau kamu berani bicara sembarangan, aku cekik kamu!" Dia sudah cukup terjebak dalam masalah!
Tolong jangan tambah-tambahkan kesan ambigu lagi!
Dia benar-benar tidak butuh itu!
Siska hanya tertawa dalam hati.
Kelihatannya tadi di dalam ruangan cukup "panas", ya. Andai dia ikut masuk, pasti seru. Sayang dia kelewatan.
"Mmm ... "
Dia mengangguk dan memberi tanda OK. Maksudnya dia janji tidak akan asal bicara.
Barulah Shania melepaskan tangannya.
Tiga orang yang tadi berdiri di luar pun masuk ke dalam lift.
Saat lift bergerak turun, raut wajah Xander tampak lebih dingin dari sebelumnya. Meski perubahan itu nyaris tak terlihat, tapi ada sesuatu yang membuatnya terasa sulit untuk didekati.
Aura tekanan dari seorang atasan membuat suasana di dalam lift jadi sangat hening.
Mereka pun meninggalkan gedung.
Si

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda