Bab 159
Xander terdiam.
Setelah terdiam sejenak, dia mengangkat alis. "Kamu sengaja balas dendam ya?"
"Sumpah, nggak begitu kok!"
Shania menekan dadanya dengan ekspresi penuh kesedihan. "Saya sedang berusaha menyelamatkan Anda! Selain saya, siapa lagi yang akan sepeduli ini untuk membantu Anda? Anda pikir mengangkat bongkahan es ke atas itu mudah? Pak Xander, ucapan Anda barusan sungguh membuat hati saya kecewa."
Ekspresinya dramatis dan berlebihan.
Rasanya bahkan lebih menyedihkan daripada difitnah.
Xander mengangkat lengannya dari dalam air dan meletakkannya di pinggir bak mandi. "Kalau begitu, terima kasih atas perhatianmu. Apa perlu aku anugerahkan gelar Sekretaris Paling Perhatian Tahun Ini untukmu?"
"Kalau Anda mau memberinya, saya akan menerimanya."
Shania menjawab dengan ekspresi tenang dan tanpa ragu sedikit pun.
Xander menatap wajahnya, lalu tiba-tiba tertawa kesal.
Xander telah berendam selama lebih dari satu jam, dan wajah tampannya tampak hampir membeku, seolah-olah menjadi transp

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda