Bab 139
Shania segera berdiri, lalu mengambil gelas dengan tersenyum. "Pak Xander sedang flu, nggak boleh minum anggur. Aku saja yang mewakilkan dia minum."
Setelah mengatakan itu, Shania mau meminumnya.
Ketika gelas hampir menyentuh bibir Shania, sebuah tangan merebut gelas dari tangan Shania. "Jangan minum, duduklah."
Meskipun suaranya biasa saja, ada rasa perhatian yang tersirat di balik kata-katanya.
Xander menaruh gelas di meja.
Suasana di ruang VIP menjadi hening.
Jevan ingin menghancurkan gelasnya.
Sementara itu, orang-orang yang ada di ruangan menunjukkan ekspresi berbeda-beda. Ada yang menunjukkan tatapan penuh makna, ada yang mengernyitkan dahi, dan ada juga yang pura-pura tidak melihat.
Shania tampak agak bingung.
Shania pun kembali duduk di kursi sebelahnya dengan patuh. Meskipun Shania tidak mengerti maksud dari tindakan Xander ... pasti ada maksud di baliknya.
Shania hanya perlu mengikuti arahan pria itu.
"Pak Xander baik sekali kepada wanita."
Wibi bercanda.
Meskipun Wibi sepert

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda