Bab 133
Meskipun Xander tersenyum sinis, nadanya masih ramah, tetapi Shania merasa bulu kuduknya berdiri.
Shania merasa putus asa.
"Gawat!"
Dari jawaban dan kantong mata yang terlihat jelas di wajah Xander seolah-olah memberitahunya ...
Xander.
Sudah.
Membaca.
Pesan.
Darinya!
Shania tersenyum tanpa berani menatap Xander. Dia menunduk, lalu berdeham. "Lumayan, semalam aku minum anggur sedikit, lalu mabuk dan pandanganku jadi kabur."
Wajah Xander berubah dingin.
Pria itu tidak tersenyum.
Dengan tatapan penuh makna, Xander berkata, "Jangan pakai mabuk sebagai alasan."
Shania berkata, " ... Aku nggak bohong. Setelah minum anggur, pandanganku jadi kabur dan jari-jariku bergerak sendiri seperti ... seperti ... " Shania berusaha mencari kata-kata yang tepat. "Seperti tubuhku hilang kendali."
Xander mendengus, kemudian berkata sambil tersenyum, "Teruslah cari alasan."
Shania terdiam.
Dengan ekspresi tulus, Shania berusaha meyakinkan Xander. "Aku nggak bohong, aku salah pencet ... "
Meskipun dalam kond

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda