Bab 87
Otak Siena sempat kehilangan fokus cukup lama.
Napas pria yang bercampur aroma alkohol itu, menggesek bibirnya. Siena hampir tak mampu melawan, sampai akhirnya dia menyadari pria itu mencoba membuka bibirnya.
Siena tersentak sadar, lalu mendorong Ricky dengan keras.
Dia bangkit dari tubuh si pria, merapikan piama di tubuhnya yang sudah miring tak beraturan, tatapannya benar-benar terpaku. "Ricky, kamu mabuk. Aku bukan Valen."
Ricky perlahan membuka mata setelah didorong, menatap ekspresi kesal Siena. Tatapan matanya yang dalam perlahan menjadi jernih, lalu dia mengerutkan kening.
Mungkin Ricky tidak menyangka situasinya akan seperti ini.
Terutama saat melihat ekspresi tegang Siena.
Dia menatap ke sekeliling, lalu duduk tegak dan memijat pelipisnya. Suaranya masih agak serak. "Sekarang jam berapa?"
Jantung Siena masih berdebar, sudah lama tidak begitu intim. Dirinya sangat tidak terbiasa, terlebih sekarang status mereka tidak semestinya seperti itu.
Dan di saat itulah, rasa kesal dan ji

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda