Bab 41
Tatapan Ricky sinis dan nadanya biasa saja, tetapi Siena selalu merasa tidak nyaman.
Pipi Siena tiba-tiba terasa panas.
Bukan karena alasan lain.
Dulu Siena memaksakan diri untuk menahan rasa malu dan memanggil Ricky dengan sebutan suami agar dia menghargainya sebagai istri, juga selalu memulai kalimat dengan "suami".
Bahkan saat tidur bersama, Siena akan memanggilnya dengan lemah lembut.
Meskipun.
Ricky tidak pernah menanggapinya.
Sehingga sekarang Siena merasa malu saat hal itu diungkapkan secara terang-terangan.
Melihat perubahan ekspresi Siena, Ricky tiba-tiba merasa sudah menduganya. Wanita ini masih Siena yang sama.
Terlepas dari seberapa tenangnya dia, tetap saja akan ketahuan.
Ricky mencibir dan berbalik tanpa ada niat untuk melanjutkan obrolan.
Siena merasa sikap pria ini membuatnya sangat tidak nyaman.
Tepat saat hendak bilang kalau mereka akan segera bercerai, pintu lift terbuka.
Ricky keluar tanpa menoleh ke belakang.
Siena tidak sempat untuk membuka mulutnya.
Setelah masuk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda