Bab 118
Setelah minum cukup banyak, Samuel mencari kesempatan mengantar Rosie ke depan lift.
Carlo datang menjemput.
Rosie terhuyung, bersandar ke dinding dan menyingkirkan tangan Samuel.
"Aku bisa pulang sendiri."
Carlo tidak menggubris. Dia mengambil mantel dari tangan Samuel, menyampirkannya ke bahu Rosie, lalu mengangkatnya melintang.
Carlo berkata, "Minum berapa banyak?"
Samuel menjawab, "Paling dua gelas anggur bunga persik."
Carlo bertanya, "Nggak melakukan hal yang kelewatan, 'kan?"
Samuel, "Sepertinya nggak ...."
Rosie menyela, "Sudah, kamu diam saja ...."
Carlo, "..."
Samuel, "..."
"Antar Bu Elda pulang."
"Siap."
Carlo masuk ke lift dan menekan lantai satu.
Dia menunduk memandang Rosie.
Mabuk begini, apa saja berani dia ucapkan.
"Sudah tidur?"
"Belum, hanya pusing."
Rosie yang merasa tidak nyaman langsung merangkul lehernya, memeluk erat, menyembunyikan wajah di lekuk lehernya sambil menghirup aroma tubuhnya.
Carlo menghela napas.
Dia benar-benar takut suatu hari Rosie minum dan samp

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda