Bab 115
Kaelson mengerti dan segera menyalakan rokok itu untuknya, lalu masuk ke ruang VIP tadi.
Sementara itu Carlo berjalan ke lorong sepi, mengisap rokok dalam-dalam, kemudian mengembuskan asapnya.
Dia mengeluarkan ponsel, Rosie sudah membalas.
[Nggak.]
Untuk sesaat, Carlo tidak tahu harus balas apa.
Abu rokok jatuh, bara di ujung rokok menyala sebentar, lalu meredup.
Carlo jarang merokok, tapi entah kenapa malam ini ingin merokok.
...
Bar Temaram.
Rosie sama sekali tidak memusingkan hal itu.
Kekompakan di antara mereka memang bukan terbentuk dalam satu dua bulan.
Lagi pula, hubungan mereka belum sedalam itu. Cemburu level rendah begini tidak perlu diambil hati.
Rosie duduk di sofa, mendengarkan dentuman musik yang memekakkan telinga.
Samuel dan Elda lagi asyik mengobrol.
Kedua orang itu baru kenal dua atau tiga hari, tapi sudah jadi seperti sahabat dekat dan ini memang agak mengejutkan.
Selain itu, ada beberapa teman yang diajak Elda dan Rosie tidak kenal.
Di antaranya ada seorang artis ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda