Bab 3019
Davina menunjuk debu yang bertebaran tertiup angin dan berkata, "Kamu terlalu sok hebat sampai bikin mereka mati begitu saja."
"Hah?"
Adriel tertegun saat melihat debu itu. Dia mengerutkan kening dan berkata, "Terlalu cepat tadi, aku nggak sadar."
Lalu, dia berkata dengan marah, "Apa maksud keluarga kerajaan? Cuma kirim sampah begini buat lawan aku?"
Pada saat itu, tiba-tiba terdengar desahan pelan. "Yang datang tentu bukan cuma mereka saja."
Adriel menoleh dan melihat seorang pria paruh baya berjalan ke arahnya.
Itu adalah Leluhur Kedelapan Belas.
Dia menatap Adriel dengan ekspresi rumit, lalu menghela napas dan berkata, "Aku nggak nyangka kamu benar-benar bisa melakukannya ... "
"Bukannya kamu yang memintaku membunuh Kaisar? Tapi sekarang, kamu malah kelihatan nggak senang?" kata Adriel sambil tersenyum santai."
Mata Leluhur Kedelapan Belas berkedut.
Dia memang berniat memanfaatkan Adriel untuk membunuh Kaisar agar persaingan sumber daya di alam rahasia berkurang. Namun, dia tak meny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda