Bab 2583
Ucapan itu membuat semua orang tercengang.
Wimar pun terkejut dan menoleh ke Hertanto. "Apa maksud Ayah?"
"Kamu mau mengambil alih kekuasaanku, tapi sekarang malah membiarkan sang putri terperangkap dalam bahaya. Kalau bukan kamu yang nggak berguna, siapa lagi?"
Hertanto mencibir.
Wimar sontak menatapnya dengan ekspresi terkejut sekaligus marah. "Apa maksud Ayah? Semua yang kulakukan ini demi keluarga! Aku juga nggak ingin sang putri tertangkap. Jadi, jangan asal bicara!"
Hertanto tersenyum dingin, lalu berkata, "Kalau begitu, kenapa kamu nggak langsung menyelamatkannya saja?"
Wimar tampak kesal. "Aku sedang berusaha, tapi Saka ini keras kepala. Situasinya agak sulit, jadi aku butuh waktu untuk menghadapinya."
Namun, sebelum Wimar bisa melanjutkan, Hertanto sudah lebih dulu menoleh ke arah Saka dan berkata dengan nada datar, "Keluarga Syahrir memang bertindak ceroboh dalam masalah ini. Kami akan memberi kompensasi padamu. Serahkan saja sang putri padaku."
Saka tersenyum dan mengangguk.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda