Bab 2575
Namun saat ini, Wimar tidak berniat berurusan dengan Saka. Dia segera menelepon anggota keluarganya dengan penuh semangat sambil menceritakan tentang petualangannya. Kemudian, dia meminta mereka untuk menyelidiki sosok pria tua misterius ini.
Saat Wimar sedang sibuk sendiri, Novea agak mengernyit seraya bergumam, "Aku merasa ada yang nggak beres dengan orang itu. Kamu harus berhati-hati ... "
Saat mendengar ini, Wimar mengangkat alisnya sambil menyahut, "Menurutmu apa yang akan dia rencanakan terhadapku?"
Novea hanya terdiam.
"Aku bangga, tapi nggak merasa sombong. Walaupun aku punya beberapa kemampuan, nggak ada yang sepadan dengan usahanya untuk diperhitungkan," ujar Wimar seraya tersenyum samar.
Novea memikirkannya sejenak, kemudian merasa ada benarnya. Jika ahli tersebut ingin membunuh seseorang, dia pasti bisa melakukannya dengan mudah.
"Jadi itu benar-benar cuma kesempatan?"
Novea masih sulit percaya bahwa kesempatan ini datang secara tiba-tiba.
"Haha, kamu nggak akan mengerti."

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda