Bab 107 Desain Kelas Atas
Ardelia takut Julian marah, jadi segera menjelaskan konsep kerja sama mereka berdua, juga soal pembagian hasilnya.
Di seberang saja tetap tidak bersuara untuk waktu yang lama. Jantung Ardelia seakan berhenti berdetak. Beberapa detik kemudian, dia berkata pelan, "Kalau Ayah nggak setuju ...."
"Sekarang Grup Yolan kamu yang urus. Kamu mau bagaimana terserah kamu. Tapi, Ardelia, aku tetap mau mengingatkan, Kenzo nggak sebaik itu." Suara Julian terdengar serius, penuh kekhawatiran. "Kamu sangat hebat, tapi kamu masih muda. Jangan meremehkan cara kerja Kenzo."
Ardelia menekan bibirnya, "Aku tahu, Ayah."
"Kalau itu memang keputusanmu, aku dukung kamu," kata Julian.
"Terima kasih, Ayah." Ardelia merasa sangat terharu.
Setelah menutup telepon, ekspresi Julian langsung berubah dingin.
Sebenarnya Kenzo ingin melakukan apa?
Julian menghubungi asistennya, "Awasi Kenzo. Begitu Kenzo melakukan sesuatu, segera beri tahu aku."
Asisten, "Baik, Bos."
Ardelia meletakkan ponsel dan merasa sedikit lega, ta

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda