Bab 102 Diam-diam Lihat
Mata Melisa membelalak karena mendengar itu. Dia terus mundur sampai hampir terjatuh di sofa. "Nggak, mana mungkin?"
"Kalau nggak percaya, pergi saja sekarang ke kantor polisi untuk cari tahu." Ekspresi dingin Ardelia tidak terlihat seperti berbohong.
Hati Melisa mencelos. Sesaat kemudian, dia baru bisa berkata, "Reza ... mungkin hanya keliru sesaat. Ibu akan menyuruhnya minta maaf padamu. Ardelia, biarkan kakakmu keluar, oke? Ibu pasti akan memberinya pelajaran."
"Maaf, aku nggak menganggapnya sebagai kakakku." Ardelia berujar tanpa ekspresi, "Selain itu, mulai sekarang, tolong jangan sembarangan mencariku lagi!"
Ardelia berjalan keluar dari ruang tamu.
Melisa duduk di sofa, memandang punggung Ardelia yang tegas. Hatinya tiba-tiba terasa sakit. Lama kemudian, dia baru bangkit dengan limbung dan meninggalkan perusahaan.
Sepulang ke rumah, Melisa melihat Vienna.
Vienna menangis dan mengadu, "Ibu, Ardelia telah memfitnahku di depan Pak Julian dan yang lainnya. Mereka nggak mau menerimaku

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda