Bab 111 Pertama Kali Makan di Warung Pinggir Jalan
Sutradara harus mengakui, naskah Mikaila memang bagus, tapi setelah direvisi, rasanya tetap berbeda. Sebagai sutradara, dia tahu betul, pemeran utama pria dan wanita adalah jiwa dari sebuah drama.
Dengan keangkuhan Mikaila seperti itu, apakah dramanya masih bisa sepopuler dulu?
Di sisi lain, Calista dan Ardelia sudah naik mobil, suasana hatinya langsung membaik.
"Gila, puas sekali! Harusnya dari dulu aku keluar dari proyek gila itu!" Calista sangat senang.
"Dia sudah lama seperti itu padamu?" tanya Ardelia pada Calista dengan nada khawatir.
"Dulu ada sedikit, tapi aku malas ribut. Fokusku hanya di akting, tapi malam ini berbeda." Calista berkata sambil mengingat kejadian tadi dan ekspresinya menjadi agak dingin. "Yang paling bikin kesal, dia malah merusak naskah yang kamu bantu perbaiki sampai berantakan!"
Ardelia menatap keluar jendela, wajahnya tenang tapi dalam.
Calista meliriknya, "Jujur saja, Ardelia, berkat kamu bantu dia naskahnya dan berkat aku main di situ, dia baru bisa seper

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda