Bab 337

Gerald sedang berada di ruang tunggu ketika melihat keduanya masuk ke dalam toko sambil terus berdebat. Dari apa yang dia dengar, Gerald bisa menangkap penyebab pertengkaran mereka. Singkatnya, Sharon memutuskan hubungan dengan Murphy tanpa memberikan penjelasan. Saat itu dia hanya mengatakan sedang butuh waktu untuk sendiri. Sama persis dengan alasan yang diberikan Xavia saat memutuskan hubungan dengan Gerald. Sial! Cerita selanjutnya dapat ditebak. Murphy tidak puas dengan alasan yang diberikan Sharon, karena kemudian dia mendapati Sharon berpacaran dengan pemuda kaya yang lain. Murphy merasa dikhianati, namun di sisi lain dia juga masih sangat mencintai Sharon. Murphy berkali-kali mencoba membujuk Sharon untuk berkompromi demi menjaga harkat martabatnya sebagai laki-laki. Hingga entah bagaimana, semua itu akhirnya berujung pada keberadaan mereka di toko perhiasan ini. Sharon meminta Murphy membelikannya perhiasan di Trinity Jewelers. Dia mengatakan akan kembali menjadi pacar Murphy kalau pria itu bisa membelikan perhiasan bahkan yeng termurah di toko itu. Sayangnya, hal itu cukup memberatkan bagi Murphy. Pasalnya, harga perhiasan di sana sangat mahal. Bahkan yang termurah saja harganya bisa mencapai 4.000-5.000 dolar. Murphy yang baru memulai bekerja tentu saja tidak punya uang sebanyak itu. “Sharon, harga perhiasan di sini terlalu mahal. Bisakah kita pergi ke toko lain saja? Sepanjang tidak lebih dari 1.500 dolar, aku pasti akan membelikannya untukmu," lanjut Murphy mencoba meyakinkan Sharon. "Hahaha! Kamu mau aku menjadi pacarmu tapi yang mampu kamu berikan ke aku cuma 1.500 dolar? Kamu ini linglung atau bagaimana, Murphy? Ponsel yang dibelikan Hayward ini saja harganya tidak kurang dari seribu dolar!" cibir Sharon. "Oke semua sudah jelas sekarang. Kamu menyukai Hayward hanya karena dia punya uang lebih banyak, kan? Bahkan jika aku membelikanmu perhiasan di toko ini, kamu belum tentu mau kembali padaku, kan?" kata Murphy dengan nada menginterogasi. "Oh, Murphy, sejujurnya aku tidak mau menyakiti hatimu karena kamu sudah memperlakukanku dengan baik di masa lalu. Jadi lebih baik kamu berhenti saja mengejarku, oke? Dan biar aku perjelas, aku benar-benar mencintai Hayward. Dia bisa memberiku rasa nyaman yang tidak bisa kamu berikan. Jadi dengan kata lain, kita nggak mungkin bisa bersama lagi seperti dulu. Tapi kita masih bisa berteman baik. Kamu pria yang luar biasa jadi aku yakin kamu pasti akan menemukan wanita lain yang lebih baik dari aku,” ujar Sharon dengan mimik wajah serius. “Kamu keterlaluan, Sharon. Aku sudah memperlakukanmu dengan sangat baik, aku turuti semua maumu. Tapi kamu malah memutuskan aku tanpa sedikitpun memikirkan perasaanku. Kini jelas, pasti kamu sudah tidur dengan pria itu, kan?” Murphy membentak marah, dia merasa harga dirinya diinjak-injak. Plakk! Sebuah suara tamparan keras terdengar di seantero ruangan toko. Sharon menampar pipi Murphy. “Dasar gila! Kurang ajar sekali mulutmu!” bentak Sharon dengan penuh amarah. Plakk! Sekali lagi terdengar suara tamparan. Tetapi kali ini bukan Sharon yang melakukan, melainkan Murphy yang membalas menampar gadis itu dengan punggung tangannya. Kerasnya tamparan Murphy membuat Sharon seketika tersungkur ke lantai. Orang-orang yang berjalan di depan toko sontak berhenti dan ikut berkerumun melihat yang terjadi. “Cukup sudah! Hubungan kita berakhir. Kembalikan semua uang yang sudah kukeluarkan untukmu!” pekik Murphy sambil terus menendang dan memukul tubuh Sharon. Pria itu mulai kehilangan akal sehat. Gerald yang menyaksikan itu semua awalnya tidak ingin terlibat dalam masalah mereka, tetapi melihat pertengkaran keduanya yang semakin hebat hingga terjadi kekerasan fisik, Gerald tentu tidak bisa diam saja. Apalagi mengingat dulu pernah begitu dekat dengan Sharon. Jika tidak segera mengambil tindakan, pasti dia akan menyesal nantinya. Gerald menggelengkan kepala sebelum kemudian berdiri dan bermaksud melerai mereka. Di sana, beberapa pengunjung toko juga sedang berusaha menghentikan pertengkaran Murphy dan Sharon.