Bab 976
Saat ini, mulut Rina disumpal dengan kain kasa.
Begitu melihat Teguh, dia langsung menggelengkan kepala dengan panik.
"Rina!"
Teguh berseru kaget. Tanpa ragu, dia segera berubah menjadi bayangan hitam dan berlari mendekat, siap untuk menyelamatkan Rina terlebih dahulu.
"Brak!"
"Dong, dong!"
Tepat pada saat itu, terdengar suara gemuruh di sekitar.
Hanya melihat melalui sudut matanya saja, Teguh sudah bisa mengetahui ada sebuah batu besar sedang menuju ke arahnya.
Dalam sekejap, batu besar itu sudah menekan kepala Teguh.
Ukurannya yang besar itu sepenuhnya menutupi matahari, hanya menyisakan bayangan-bayangan kecil bagi Teguh.
"Brak!" Teguh terpaksa harus mengumpulkan kekuatannya untuk menghantam batu besar itu sekeras mungkin.
"Bruk ..."
Terdengar suara ledakan kedua yang menggetarkan gunung dan hutan di dalamnya.
Batu besar itu berhasil dihancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil yang berjatuhan ke bawah gunung, butuh waktu lama sebelum semuanya mereda.
Di depan Teguh, muncul seorang p

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda