Bab 969
Karena anak ini sudah telanjur berlutut.
Agak aneh rasanya bila dia tidak menerima teh itu.
Jadi, Teguh terpaksa menerimanya. Dia berkata, "Karena sekarang kamu sudah jadi muridku, ada beberapa hal yang ingin kukatakan padamu."
"Dalam hidup, moralitas adalah hal yang utama."
"Meskipun kamu nggak punya kekuatan besar, kamu tetap harus punya karakter yang baik."
"Setelah bergabung sama kami, kuharap kamu bisa belajar dengan tekun untuk mencapai cita-citamu."
"Nantinya ..."
"Kalau kamu memilih jadi pejabat, kamu harus bisa membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyat."
"Sama halnya kalau kamu memilih jadi prajurit. Berantas segala kejahatan dan tegakkan keadilan."
"Aku akan mematuhi perintah Guru. Kelak, aku janji akan membawa manfaat untuk masyarakat dan memberantas kejahatan!" timpal Hiram penuh ekspresi kesungguhan.
Teguh mengangguk. "Bangunlah."
"Baik."
Meski prosesi ini terkesan terburu-buru, setidaknya bisa usai juga.
"Hahaha ..."
Wira merasa begitu bahagia saat ini. "Teguh, ini

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda