Bab 958
"Sampai jumpa, Kak Rina."
Tak lama kemudian.
Di kediaman keluarga Yulianto.
Rina tiba seraya membawa Teguh pulang.
Mereka berdua berpapasan dengan Zakir, lalu Rina memberi isyarat kepadanya, "Ayah, masakannya sudah matang?"
"Astaga, belum juga masuk waktu makan ..."
Zakir refleks menjawab, tetapi sesaat kemudian, dia menangkap kehadiran Teguh di sebelah Rina.
Lantas, Zakir langsung tersentak, memahami maksud dari pertanyaan Rina. Cepat-cepat dirinya mengganti kalimat, "Makan ... makanannya akan segera matang, kok."
"Teguh, cepat masuk kemari."
Rina segera menarik Teguh masuk sembari mengatakan itu.
Akhirnya, Rina bisa merasa lega.
Kemudian.
Zakir bersama beberapa anggota keluarga Yulianto terburu-buru ketika bergegas mempersiapkan makanannya.
Yoga juga keluar kamar dengan cepat sembari membawa catur.
"Teguh ..."
Terlengkung senyum yang lama tak terlihat di wajah keriput Yoga. "Kita sudah lama nggak main catur. Ayo, temani aku main."
"Baik."
Teguh menerima ajakannya tanpa pikir panjang.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda